Puisi: ADA HADIAH DARI NESTAPA HUJAN

ADA HADIAH DARI NESTAPA HUJAN Oleh Annisa Afrilla Aku, penghuni setia gubuk reot itu Ukiran mimpi yang aku pahat, kini sedikit sirna akibat validasi bumi. Angin mengguncangkan lubuk harapan Pondok kecil yang bertahun-tahun kokoh Kini, tak lagi berdiri dengan sisa kekuatan Air mata jatuh ikut membasahi tanah di pijakan kaki Aku: Tuhan, dalam termangu aku terduduk Gumam ku berkelana, tumpuan itu kini hilang entah kemana. Tuhan, harapan amaraloka rangkaian mimpi ku Usang terbuang berserak luluh lantak Tuhan, kini aku tak punya apa Kosong lebur membungkus impian di pelipur hati Menjerit, suara tangis semakin bergelora Kini, tempat tinggal hancur dibawa nasib Mencoba berpikir tenang, seketika muncul Teringat akan pesan Ibu tentang kisah hujan Hujan mungkin membawa petaka, tetapi hujan akan menyiapkan hadiah indah setelah kehadirannya Ya, hadiah berupa pelangi, akan menjadi pengurang rasa kecewa ini Ribuan kata doa kulangitkan, seraya mem...