Amanah Tidak Salah Memilih Pundak
Hari itu.. hari yang tak kusangka menjadi hari yang penuh momen berarti bagiku, terucap dari hati dengan penuh pertimbangan di luar harapan yang pasti. Aku membalas sebuah pesan chat dari seseorang pada jumat malam saat itu, dengan mengucap "bismillah" aku menerima tawaran sebelumnya, yang penuh makna dan tantangan dimana hati dan pikiran terasa sudah mantap menerimanya. Ah entahlah, saat itu waktu dan rasa harus dituntut cepat mengambil sebuah keputusan mau bergabung di dalamnya, karena aku yakin dengan jalan itu aku bisa kembali dalam jalan dakwah. Semangat membara berusaha membuat yang terbaik seperti tidak ada rintangan.
Alhamdulillah, walaupun merasa belum pantas ternyata di sela-sela kesibukanku sebagai mahasiswa baru, Allah titipkan sebuah amanah baru yang cukup mengejutkan diri ini, Allah telah memposisikan diri ini pada situasi seperti ini dan penuh rasa tanggung jawab. Aku diamanahin menjadi mas'ulah di sebuah organisasi dakwah saat itu, aku begitu tak menyangka, yang aku yakin inilah cara Allah untuk aku tetap berada di jalan kebaikan. Setiap manusia punya jalannya masing-masing, setiap manusia punya ceritanya masing-masing dalam setiap kehidupan, bahkan setiap manusia aku yakin pasti pernah diselipkan sebuah amanah di pundaknya.
Tak mengapa kawan, setiap dari kita itu adalah barisan terkuat yang dipilihkan Allah langsung untuk menerima posisi itu, sungguh hal yang mungkin berat, tapi setiap amanah tak akan pernah salah memilih pundak seseorang untuk menjalankan sebuah amanah itu, baik amanah kecil maupun amanah besar sekalipun. Dari kejadian ini, definisi amanah menjadi penting bagiku, karena aku punya jalan baru, cara baru, sikap baru untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam sebuah amanah itu. Amanah adalah sesuatu hal baik yang diberikan Tuhan kepada Hamba-Nya dalam bentuk tanggung jawab dan tersirat, mengandung makna berarti yang penuh tantangan dan membutuhkan jiwa yang besar bagi seseorang yang menerimanya, tanpa rasa keberanian dan tanggung jawab, amanah itu tidak akan berjalan dengan baik dan akan terus menuntut jalan kebenaran dari konsekuensi sebuah amanah tersebut.
Ya, ini semua definisi dari diriku atas sebuah amanah yang sekarang ada di pundak ku. Mungkin temen-temen pernah merasakan hal yang sama, setiap manusia pasti punya perannya masing-masing dalam sebuah lingkungan atau tempat tumbuh dan berkembang. Setiap dari kita pasti pernah merasakannya, sadar atau tidak, amanah kecil atau besar, itu pasti terasa begitu yaah... terkadang kita abaikan saja. Tapi, disini aku ingin mengulik lagi tentang amanah itu, memang berat, dan tidak mudah dilakukan, bahkan sampai mengeluarkan beribu tantangan dalam menjalaninya. Aku juga pernah berada pada fase itu, hingga saat ini aku merasa akulah orang yang dipilih, aku lah orang yang ditunjuk langsung oleh orang-orang di sekitar aku yang mempercayai diri ini, aku lah orang yang diberikan kepercayaan dari beberapa orang yang mungkin juga punya kesempatan yang sama seperti ku.
Ya, itulah aku seperti dirimu kawan, kadang merasa benar, merasa sudah menjalankan dengan baik, tetapi terkadang terasa begitu bodoh dan tak pandai mengambil sikap, belum lagi tantangan dari orang-orang sekitar yang kamu pimpin, dan belum lagi kritikan yang harus kamu terima, ah rasanya begitu lelah. Tapi, tak mengapa kawan, aku sadar ini adalah sebuah proses, dimana proses ini mengajarkan kita arti kepemimpinan, arti kesabaran, dan arti keadilan. Ayo semangatlah kawan, kamu pasti kuat dalam menjalaninya, yuk kuat sama-sama seperti aku, ingat bahwa Allah tidak akan memberikan sebuah amanah di luar batas kemampuan kita, dan ingat amanah enggak akan pernah salah kemana ia memilih pundak itu.
Beberapa hari setelah amanah itu sudah di pundakku, ternyata sedikit demi sedikit peringatan datang kepadaku yang berkorelasi dengan amanah itu, datangnya bisa darimana saja, bahkan dari materi perkuliahan ku sendiri pada saat itu. Ya, aku tertegun, yang benar saja, aku dapat nasihat baru dari salah satu materi perkuliahan Pendidikan Agama Islam di kampus ku. Ketika membaca slide demi slide materi, aku menemukan kata baru yang aku dengar, sebuah hadist dari Rasulullah yang berbunyi, "Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya..." (HR. Bukhari dan Muslim). Begitu terhentaknya aku saat membaca kalimat itu, terasa begitu semakin yakin, begitu berat sebuah amanah itu, karena sekecil apapun amanah yang diberikan kepada kita, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban dari kita.
Ternyata diri ini semakin yakin, ini bukan permainan yang bisa saja dicurangi oleh kita, tetapi inilah sebuah hal besar yang saat ini hadir dalam hidup kita, mungkin sebagain besar bilang ini hal yang mudah, tetapi tidak jika berurusan dengan akhirat. Oleh karena itu, untuk teman-teman yang sedang mengemban sebuah amanah saat ini, amanah apapun itu, baik amanah di sebuah organisasi, amanah di rumah tangga, amanah di sebuah pertemanan, dan amanah di sebuah pekerjaan, atau apapun itu. Aku ucapkan semangat yaa!! aku yakin kamu bisa, aku yakin kamu pasti kuat, jangan sia-siakan amanah ini yaa untuk terus menjadi sumber kebaikan untuk kita.
Semoga amanah yang diberikan kepada kita, bisa kita jalankan sebaik-baiknya tanpa ada rasa kecewa dari orang-orang di sekitar kita. Oke itu aja deh, semoga bermanfaat ya kawan, dari saya sekian, maaf apabila ada kata yang kurang pas di hati, aku ucapkan terima kasih udah mau baca tulisan ini. Pesan ku, hai amanah kamu datang bersamaan dengan bermacam rasa, aku yakin kau tak akan salah memilih pundak, pundak ini mintalah dikuatkan dan berdoa agar setelah amanah ini menjadikan kita lebih dewasa dan bisa kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Terima kasih dari saya, salam semangat kawan!!!
Komentar
Posting Komentar